Sarasehan Sehari Penuh, Siap Cetak Modul Ajar Berbasis Penguatan Mendalam (PM)
BANYUPUTIH – Gelar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) bukanlah sekadar label. Hal ini dibuktikan oleh SMK Negeri 1 Banyuputih yang secara serius menggenjot kualitas kurikulumnya. Pada Senin (17/11) lalu, sekolah ini menjadi tuan rumah bagi sebuah hajatan akademik penting, yaitu Sarasehan Mendalam Skema Penguatan Pembelajaran Mendalam SMK Pusat Keunggulan.
Acara yang digelar sehari penuh tersebut berfokus pada satu misi krusial: konsultasi penyusunan modul ajar SMK yang sepenuhnya berbasis Penguatan Mendalam (PM) atau Deep Learning di lingkungan SMK.
Fokus 'Bedah' Modul Ajar
Sarasehan ini berlangsung intensif. Puluhan guru produktif SMKN 1 Banyuputih duduk bersama membedah struktur kurikulum, merumuskan capaian pembelajaran yang lebih relevan dengan industri, hingga detail terkecil dalam penyusunan rubrik penilaian. Konsep Pembelajaran Mendalam menuntut modul ajar yang tidak sekadar transfer pengetahuan, namun mampu memicu siswa untuk menganalisis, mencipta, dan memecahkan masalah kompleks—inti dari kompetensi abad 21.
Apa Kata Mereka?
Keberhasilan kegiatan ini menuai apresiasi dari berbagai pihak:
1. Kepala SMKN 1 Banyuputih: "Langkah Wajib untuk Loncat Jauh!"
Fauzan, S.Kom., M.Kom., Kepala SMKN 1 Banyuputih, menyatakan kegiatan ini adalah sebuah keniscayaan.
"Ini bukan lagi opsional, melainkan langkah wajib bagi SMK Pusat Keunggulan. Kami harus 'loncat jauh'. Konsultasi mendalam ini memastikan modul ajar yang kami susun tidak hanya berbasis teori, tetapi benar-benar implementatif dan mampu mendorong siswa berpikir kritis serta aplikatif. Praktik baik dari SMKN 1 Pakem adalah kuncinya," ujar Fauzan dengan nada optimis.
2. Fasilitator: "Banyuputih Punya Potensi Luar Biasa!"
Febri Hariyanto, S.S., M.Pd., Fasilitator dari SMKN 1 Pakem, yang menjadi 'pembongkar rahasia' skema PM, memberikan catatan positif.
"Antusiasme guru-guru di Banyuputih luar biasa. Mereka tidak hanya menerima materi, tetapi langsung mempraktikkan. Kunci dari PM adalah perubahan paradigma guru, dari penyampai ilmu menjadi fasilitator. Saya melihat potensi besar di SMKN 1 Banyuputih untuk menjadi rujukan dalam implementasi Pembelajaran Mendalam di Jawa Timur," jelas Febri.
3. Peserta: "Lebih dari Sekadar Pelatihan!"
Sementara itu, Ibu Luluk S.P d., salah satu peserta dari SMKN 1 Banyuputih, merasa sangat terbantu.
"Awalnya kami bingung bagaimana menerjemahkan Deep Learning ke dalam modul yang praktis. Sarasehan ini lebih dari sekadar pelatihan; ini adalah sesi coaching yang sangat spesifik. Sekarang kami punya peta jalan yang jelas untuk membuat modul yang 'hidup' dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Terima kasih kepada tim dari Pakem," tutup Ibu Luluk.
Sarasehan ini diharapkan menjadi pemantik bagi guru-guru SMKN 1 Banyuputih untuk segera merampungkan modul ajar PM mereka, sekaligus menjadi standar baru dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut.
Pada hari yang sama SMKN 1 Banyuputih juga mendatangkan Dr. Daris Wibisono Setiawan, S.S., M.Pd. sebagai pemateri. Seorang doktor yang telah banyak mengahsilkan buku ini dalam materinya menyampaikan tentang pentingnya ahlak dan karakter murid sebagai solusi untuk menghadapi tantangan abad 21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar