BATAAN – Upaya serius memerangi "Virus Hafalan" yang kerap menjangkiti dunia pendidikan dasar dimulai di UPTD SPF SD Negeri Bataan 1, Kecamatan Tenggarang. Selasa (18/11/2025), sekolah ini menjadi saksi pelaksanan Workshop Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang diikuti oleh guru-guru kelas 2 Kecamatan Tenggarang. Selama satu hari penuh, para pendidik digembleng untuk meninggalkan metode konvensional dan beralih ke pendekatan yang lebih holistik, di mana pemahaman konsep yang mendalam oleh siswa menjadi target utama, bukan sekadar daya ingat sesaat.
Kegiatan ini merupakan inisiatif vital guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang serta mengimplementasikan strategi pengajaran yang memberdayakan siswa. Praktik baik ini dilaksankan dengan pendampingan langsung SMKN 1 Pakem, melalui fasilitator Pembelajaran Mendalam mereka.
Revolusi Kelas: Menciptakan 'Guru Rasa Fasilitator'
Workshop tersebut berfokus pada teknik-teknik yang memungkinkan siswa mencapai esensi materi, alih-alih hanya menelan mentah-mentah. Mulai dari sesi perencanaan hingga simulasi implementasi, guru-guru diajak berpikir kritis tentang desain pembelajaran mereka.
Febri Hariyanto, S.S., M.Pd., Fasilitator Pembelajaran Mendalam dari SMKN 1 Pakem, menegaskan pentingnya perubahan paradigma ini. "Kami membawa praktik terbaik dari Pakem ke sini. Intinya, guru harus bertransformasi menjadi fasilitator yang memandu siswa menemukan sendiri kedalaman konsep. Ini bukan tentang apa yang diajarkan, tapi bagaimana siswa mengkonstruksi pemahaman itu," ujarnya penuh semangat.
Respon Penuh Harap dari Pemangku Kepentingan
Pelaksanaan workshop ini menuai sambutan positif dari berbagai pihak, mulai dari level koordinator wilayah hingga para guru peserta.
1. Komentar Koordinator Wilayah (Korwil) SD Kecamatan Tenggarang
Dwi Santoso, S.Pd., M.Pd., Koordinator Wilayah (Korwil) SD Kecamatan Tenggarang, menyambut baik kolaborasi ini.
"Ini adalah langkah strategis yang sangat kami apresiasi. Guru-guru di Kecamatan Tenggarang harus mengadopsi cara berpikir ini. Pembelajaran Mendalam adalah investasi jangka panjang bagi mutu pendidikan kita, memastikan anak didik kita siap menghadapi tantangan zaman yang tidak cukup hanya dengan modal hafalan," tegas Dwi.
2. Komentar Koordinator KKG Kelas 2
Mahbub Junaedi, S.Pd., M.Pd., Koordinator KKG Kelas 2, melihat workshop ini sebagai momentum pencerahan.
"Selama ini, tekanan kurikulum seringkali memaksa kami fokus pada penyelesaian materi. Sekarang, kami mendapat bekal untuk memprioritaskan kualitas pemahaman. Praktik baik dari SMKN 1 Pakem ini membuka mata kami bahwa metode Deep Learning bisa diterapkan di kelas dasar," katanya.
3. Komentar Ketua KKG Kelas
Ridwan Didik, S.Pd., M.Pd., Ketua KKG Kelas, menyoroti dampak langsung pada rekan sejawat.
"Semangat teman-teman guru sangat tinggi. Kami melihat ini bukan sekadar pelatihan, tapi revolusi kecil di ruang kelas. Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti dan memastikan setiap guru kelas mampu merancang modul pembelajaran yang benar-benar mendorong pemahaman mendalam," janji Ridwan.
4. Komentar Peserta Guru
Ibu Septi, S.Pd., salah seorang peserta, mengungkapkan kesan mendalamnya.
"Materi ini membuat saya sadar bahwa selama ini saya mungkin terlalu banyak bicara di kelas. Sekarang, saya tahu bagaimana cara merancang pertanyaan dan aktivitas yang memaksa siswa berpikir kritis dan benar-benar memahami 'mengapa' di balik konsep. Ini sangat mencerahkan," ujar Septi.
Kegiatan yang dihelat selama satu hari ini diharapkan menjadi titik tolak bagi guru-guru di Tenggarang untuk menerapkan strategi Pembelajaran Mendalam. Fokus pada pemahaman holistik ini digadang-gadang akan menjadi kunci peningkatan kualitas lulusan sekolah dasar di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar