Bondowoso, 17 Agustus 2025 — Bertempat di ruang meeting SMKN 1 Pakem, belasan guru dari berbagai mata pelajaran tampak serius mengikuti Workshop Pembelajaran Mendalam, sebuah kegiatan yang dirancang untuk menggunakan pendekatan deep learning. Acara yang dimulai tanggal 14 Agutus 2025 berlangsung selama dua hari ini dipimpin langsung oleh fasilitator internal, Febri Hariyanto, S.S., M.Pd., seorang guru bahasa Inggris yang dikenal sebagai salah satu instruktur nasional pendidikan di sekolah tersebut.
Workshop ini fokus pada tiga pilar utama: Prinsip Belajar, Pengalaman Belajar, dan Perencanaan Pembelajaran.
Febri Hariyanto menekankan pentingnya memahami cara siswa belajar di era
digital. "Tujuan kita bukan lagi sekadar mentransfer pengetahuan, tapi
bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi
siswa," ujarnya. "Pembelajaran mendalam mendorong kita untuk
merancang aktivitas yang menantang siswa berpikir kritis, berkolaborasi, dan
memecahkan masalah nyata."
Kepala Sekolah SMKN 1 Pakem, Tri Andoko Pramono, S.T.,
menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, workshop ini adalah bagian dari
komitmen sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. "Kami
percaya bahwa guru adalah kunci utama dalam menciptakan lulusan yang kompeten
dan siap bersaing. Dengan menguasai metode pembelajaran mendalam, para guru
diharapkan bisa merancang kurikulum yang lebih adaptif dan menarik, sesuai
dengan kebutuhan industri saat ini," jelas Tri Andoko.
Salah satu peserta, Irwan Pudjianto, S.Pd., M.Pd.,
yang merupakan guru matematika, mengungkapkan antusiasmenya. "Banyak hal
baru yang saya dapatkan. Selama ini, saya mungkin terlalu fokus pada materi.
Setelah workshop ini, saya jadi lebih memahami bahwa pengalaman siswa jauh
lebih penting. Materi tentang perencanaan pembelajaran sangat membantu saya
untuk menyusun modul ajar yang tidak hanya informatif, tapi juga
interaktif," kata Irwan.
Workshop Pembelajaran Mendalam ini diharapkan menjadi langkah awal bagi
SMKN 1 Pakem untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis dan
berpusat pada siswa. Melalui pelatihan ini, para guru diajak untuk menjadi
fasilitator dan mentor, bukan sekadar pengajar, sehingga mampu membekali siswa
dengan kompetensi esensial untuk menghadapi tantangan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar