BONDOWOSO – Puluhan guru dari Kabupaten Situbondo dan Bondowoso tampak serius mengikuti Workshop Pembelajaran Mendalam yang digelar di SMKN 1 Klabang, Sabtu (6/9/2026). Acara yang berlangsung sehari penuh ini merupakan bagian dari siklus 1 program On The Job Training (OJT), kelanjutan dari kegiatan In Service Training (IN 1) yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada 4–9 Agustus 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori yang telah dipelajari dengan implementasi praktis di ruang kelas. Melalui pengalaman langsung, para guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kreativitas dalam mengajar.
Kepala SMKN 1 Klabang, Dr. Daris Wibisono Setiawan, S.S., M.Pd., mengungkapkan antusiasmenya. "Kami bangga menjadi tuan rumah kegiatan yang sangat bermanfaat ini. OJT ini adalah momen penting bagi para guru untuk menerapkan ilmu yang sudah mereka dapatkan secara langsung, bukan hanya teori," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di daerah.
Antusiasme serupa juga disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso, yang diwakili oleh Budi Santoso, S.Pd., M.Pd. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dengan tuntutan zaman. "Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode konvensional. Guru harus terus berinovasi. Melalui workshop ini, para guru diajak untuk berpikir kritis dan adaptif dalam menghadapi dinamika pembelajaran," jelasnya.
Dari pihak BPPMPV BOE Malang, Nurhakim, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi yang terjalin. "Sinergi antara BPPMPV, Cabang Dinas, dan sekolah sangat vital dalam menyukseskan program ini. Kami melihat semangat belajar yang luar biasa dari para peserta," tutur Nurhakim. Ia berharap, ilmu yang didapat dapat segera diterapkan dan memberi dampak positif bagi siswa-siswi.
Salah satu fasilitator, Febri Hariyanto, S.S., M.Pd., dari SMKN 1 Pakem, memandu para peserta dengan penuh dedikasi. "Fokus kita di sini adalah praktik. Kami ingin para guru benar-benar memahami bagaimana mengintegrasikan konsep pembelajaran mendalam ke dalam kurikulum sehari-hari. Ini bukan sekadar latihan, tapi persiapan nyata untuk menghadapi tantangan di kelas," paparnya.
Salah satu peserta, Nur Muhammad Fadli, S.Pd., dari SMK 3 Bondowoso, mengaku sangat terbantu dengan workshop ini. "Selama ini saya hanya membaca teori. Sekarang, saya bisa langsung mempraktikkannya. Rasanya lebih mudah dipahami dan lebih konkret. Saya yakin, setelah ini, saya bisa menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa," ungkap Fadli dengan wajah sumringah.
Workshop Pembelajaran Mendalam ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan vokasi di Situbondo dan Bondowoso, menunjukkan komitmen kuat para pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi demi mencetak generasi muda yang lebih kompeten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar